MACRO
Smelter Baru PT Timah Rp1,2 Triliun Beroperasi Bulan Depan, Dorong Percepatan Hilirisasi Timah
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi smelter baru milik PT Timah Tbk, Kamis (20/10/2022) lalu. Foto: Istimewa/ Net
WARTAPOLITIKA.COM-Smelter baru milik PT Timah Tbk yaitu Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace di Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Kabupaten Bangka Barat diperkirakan selesai dibangun November 2022 ini. Smelter senilai Rp1,2 triliun ini sebelumnya telah ditinjau Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (20/10/2022) lalu.
Proyek smelter itu diprediksi akan meningkatkan nilai tambah pengolahan timah dalam negeri. Direktur Utama PT Timah Achmad Ardianto mengatakan, dengan smelter ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas produksi dengan proses pengolahan yang lebih efisien.
"PT Timah melaksanakan tranformasi teknologi pengolahan dengan ausmelt sebagai bentuk optimalisasi teknologi, peningkatan kapasitas, efisiensi produksi, dan safety and health environmental,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (25/10/2022).
Ia menjelaskan, TSL Ausmelt Furnace merupakan salah satu bentuk transformasi dan inovasi teknologi pengolahan timah kadar rendah yang dilakukan PT Timah. Sebelumnya, perusahaan pertambangan timah itu menggunakan reverberatory furnace sebagai teknologi pengolahan.
Sistem kerja TSL Ausmelt Furnace dilaksanakan dengan proses otomasi dengan sistem kontrol, sehingga bisa mengurangi dampak risiko kecelakaan kerja. Selain itu, bisa meningkatkan efektivitas kerja karena memiliki teknologi pengolahan timah yang lebih modern.
Pembangunan smelter PT Timah tersebut bertujuan menjawab tantangan yang dihadapi industri pertambangan timah saat ini. Lantaran, ketersediaan biji timah dengan kadar tinggi atau di atas 70 persen Sn sudah terbatas.
TSL Ausmelt Furnace sendiri mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40 persen Sn, dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun.
Pembangunan smelter ini sekaligus merupakan salah satu proyek strategis dari induk BUMN tambang, Mind ID. Rencananya, proyek ini akan memulai commisioning atau produksi awal pada kuartal IV-2022.
Jokowi berharap, dengan adanya smelter baru PT Timah akan meningkatkan nilai tambah pengolahan timah di dalam negeri. Serta diharapkan dapat mendorong percepatan hilirisasi di dalam negeri.
"Ini akan memberikan nilai tambah di dalam negeri dan kemudian menyerap lapangan pekerjaan lebih banyak," kata Jokowi.
Usai melihat proses pengelolaan pasar timah di smelter tersebut, Jokowi mengatakan, akan melakukan perhitungan yang matang terlebih dahulu, sebelum melakukan penyetopan kegiatan ekspor bahan mentah timah ke luar negeri.
Jokowi menyampaikan, hitung-hitungan tersebut di antaranya menyangkut kesiapan smelter-smelter, baik yang dimiliki oleh BUMN atau pun swasta.
"Baru dihitung. Nanti kalau sudah hitungannya matang, ketemu kalkulasinya, akan saya umumkan stop. Misalnya tahun depan stop, tahun ini bisa terjadi. Ini saya kira kesiapan-kesiapan dari smelter, baik milik BUMN, milik swasta, harus kita kalkulasi semuanya," terangnya panjang lebar.
Perhitungan ini, kata Jokowi agar rencana hilirisasi industri timah ini dapat berjalan dengan lancar dan baik serta tidak ada pihak yang dirugikan. "Saya melihat smelter baru yang dimiliki oleh PT Timah, menunjukkan keseriusan kita dalam rangka hilirisasi timah. Nikel sudah, (sekarang) timah, bauksit, semuanya akan saya ikuti dan ini nanti akan selesai November," tuntasnya. (tim redaksi)
#pttimahtbk
#smeltertimah
#hilirisasiindustritimah
#smelterbarupttimah
#kemandiriantimah
#presidenjokowidodo
Anda sekarang membaca artikel Smelter Baru PT Timah Rp1,2 Triliun Beroperasi Bulan Depan, Dorong Percepatan Hilirisasi Timah dengan alamat link https://www.wartapolitika.com/2022/10/smelter-baru-pt-timah-rp12-triliun.html
0 Comments: