FAMILI
Rawan Pelecehan Seksual Anak, Ini yang Bisa Dilakukan Agar Buah Hati Tak Jadi Korban
Orang tua dan anak. Foto: Ilustrasi/ Net
WartaPolitika.Com - Kasus pelecehan seksual yang menimpa anak kian marak. Pelakunya umumnya orang dekat atau bahkan keluarga sendiri.
Sebuah ironis, sekaligus harus menjadi perhatian kita semua. Bahwa tidak ada ruang yang aman untuk buah hati kita dari pelaku pelecehan seksual.
Kita sebagai orang tua harus waspada terhadap potensi terjadinya pelecehan seksual. Jika kita peduli dan sensitif, kita bisa menghindari anak jadi korban pelecehan.
Salah satunya, dengan memberikan edukasi sedini mungkin pada buah hati. Kiat-kiat praktis akan pendidikan tersebut dibagikan psikolog keluarga dan anak dari Lembaga Psikolog Terapan UI (LPTUI), Anna Surti Ariani.
"Pendidikan seksualitas pada anak memang harus dimulai dari usia dini. Dimulai dari usia 0-2 tahun. Kita sebagai orang tua harus menyampaikan dengan benar anggota-anggota tubuh anak sesuai dengan nama aslinya dan tidak memakai nama- nama kiasan," kata Anna dalam acara daring, dikutip Sabtu (16/7/2022).
Dengan memberi tahu nama asli dari anggota tubuh, anak nantinya dapat dengan mudah memberikan laporan kepada orang tua jika terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Setelah memasuki usia di atas dua tahun, ajarkan anak untuk bisa menghargai tubuhnya sendiri dimulai dari hal sederhana membiasakan anak mengganti baju di tempat yang tertutup.
"Ini sering terjadi nih di tempat liburan, misalnya lagi di pantai terus mau mandi. Anaknya disuruh buka baju di tempat umum, terus akhirnya dilihat semua orang saat mandi. Ini bisa membuat anak tidak biasa untuk menghargai tubuhnya.
Jadi ajari anak untuk menghargai tubuhnya dan salah satu caranya membiasakan diri ganti baju di tempat tertutup," ujar wanita yang juga Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia wilayah Jakarta itu.
Selain itu, anak juga wajib diajarkan mengenai pemahaman sentuhan yang baik dan buruk. Berikan pemahaman kepada anak bahwa hanya orang tua atau pengasuh yang boleh memegang atau menyentuhnya itu pun hanya dalam kondisi pengasuh sedang meladeni anak.
"Ajarkan anak juga untuk berani memberitahukan hal- hal yang tidak nyaman kepada orang tuanya. Orang tua pun harus membiasakan diri menerima laporan anaknya dan harus bisa menyamankan bagi anaknya," sarannya.
Untuk membiasakan edukasi dan komunikasi terkait seksualitas, orang tua bisa menggunakan metode "Role Play" atau bermain peran. Sehingga anak mengerti dengan lebih mudah mengambil keputusan jika ada kondisi- kondisi yang tidak menguntungkan.
Misalnya, orang tua bisa mengajak anak berperan jika tiba-tiba ada orang asing di tempat umum yang memegang badan anak maka anak harus melaporkan ke orang tua atau segera mencari pertolongan ke orang lain. Dengan demikian, anak bisa lebih memiliki proteksi diri dan mempunyai bekal untuk terhindar dari pelecehan seksual.
Kepekaan juga mutlak dibutuhkan orang tua. Biasanya, akan terlihat perubahan perilaku anak jika menjadi korban pelecehan. Melansir parentsprotect.co.uk, Sabtu (16/7/2022), anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual biasanya menunjukkan beberapa perubahan.
Sikap mereka berubah dari biasanya. Bunda harus makin peka dengan perubahan ini.
Dilansir dari sumber yang sama, inilah ciri-ciri anak yang menjadi korban pelecehan seksual:
- Menirukan tindakan seksual yang tidak pantas dengan mainan atau benda lainnya.
- Mimpi buruk, sulit tidur dan mengigau saat tidur.
- Sering mengasingkan diri dan tampak lebih murung.
- Tidak lagi menceritakan kegiatannya pada orang tua dan jadi pendiam.
- Sering merasa tidak aman.
- Tiba-tiba menjadi pemberontak atau justru penuh rahasia.
- Kemunduran perilaku di usianya, misalnya mengompol.
- Takut dengan orang yang memiliki ciri tertentu (biasanya yang mirip pelaku).
- Takut dan trauma dengan barang tertentu (biasanya berhubungan dengan proses pelecehan yang dialami).
- Perubahan selera makan.
- Memiliki kosakata seksual yang vulgar.
- Sengaja membahayakan diri (melukai diri sendiri, membakar atau kegiatan yang membahayakan nyawanya).
Itulah beberapa ciri yang harus diperhatikan orang tua. Semakin cepat orang tua peka pada perubahan ini, semakin cepat fakta terungkap. Semoga saja kasus yang sama tidak terjadi pada keluarga dan lingkungan terdekat kita. (timred/WTP)
#pelecehanseksual
#pelecehanseksualpadaanak
#rawanpelecehanseksualanak
#ciricirianakkorbanpelecehan
#kepekaanorangtua
#edukasiseksual
Anda sekarang membaca artikel Rawan Pelecehan Seksual Anak, Ini yang Bisa Dilakukan Agar Buah Hati Tak Jadi Korban dengan alamat link https://www.wartapolitika.com/2022/07/rawan-pelecehan-seksual-anak-ini-yang.html
0 Comments: